Info Ayah Bunda

Thursday, April 10, 2008

Bayi Tertular Cacar Air

Saya, ibu dari dua anak, usia 3,5 tahun dan 2 bulan. Baru-baru ini saya terserang cacar air. Oleh dokter saya diberi bedak dan obat minum. Menurut dokter, bayi saya belum bisa terkena cacar. Jadi, saya dengan tenang tetap menyusuinya dan tidur dengannya.

Dua minggu kemudian, di kulit bayi saya timbul bentil-bentil berisi air dan ada yang berisi nanah. Saya kembali ke dokter tersebut dan diberi salep. Keesokan harinya, bayi saya demam dan bentolnya tumbuh banyak. Saya bawa lagi ke dokter spesialis anak. Oleh dokter, bayi saya diberi obat penurun panas dan salep nebacetin. Kata dokter bintil berisi cairan itu bukan cacar air tetapi vesicobulosa.

Apakah beda cacar air dengan vesicobulosa, melihat bentolnya hampir sama? Perlukah anak atau bayi diimunisasi cacar air? Bagaimana proses penularan cacar air itu?

Tina, Mataram

Bayi dapat tertular ccar air dari ibunya saat lahir dan itu termasuk keadaan yang berat. Kadang-kadang pada anak timbul merah-merah dengan gelembung cairan (vesicobulosa) pada tempat-tempat tertentu dan disebut impetigo bullosa. Cacar air biasanya cepat sekali menular/menyebar ke seluruh tubuh (dalam waktu 24 jam biasanya sudah penuh di seluruh tubuh).

Cacar air disebabkan oleh sejenis virus, sedang impetigo bullosa oleh bakteri. Penularan cacar air terjadi melalui kontak langsung (bisa melalui kulit, baju atau alas tidur dan lain-lain).

Vaksinasi cacar air di Indonesia dianjurkan pada anak di atas usia 10 tahun, sementara di Amerika di atas usia satu tahun.

dr. Alan R. Tumbelaka, Sp. A (K)
IDAI Jaya

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home