Info Ayah Bunda

Friday, August 1, 2008

Masalah Kesehatan Umum Pada Anak

1. COMMON COLD & FLU (Salesma)
---> Penyebabnya adalah infeksi virus.
---> Hidung berair mampet, radang tenggorok, demam, ngilu, bersin2, batuk, muntah
---> Umumnya berlangsung selama 5 hari (3 - 14 hari rentangnya) tergantung daya tahan tubuh dan tergantung ada tidaknya penderita flu di rumah atau sekolah. Jika bayi dan anak memiliki saudara kandung yang lebih besar dan sudah bersekolah, maka ia sangat potensial sering mengalami colds & flu.
---> Frekuensi kejadian 8 X / tahun
Tidak ada obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh anak terhadap infeksi virus akan meningkat sejalan dengan waktu. ANTIBIOTICS DON'T WORK ON COLDS!!! dan tidak ada obat pilek yang efektif untuk bayi dan anak

Tatalaksana:
a. Yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit2
b. Supaya ingus tidak kental dan menyumbat jalan nafas, berikan air garam steril sebagai tetes hidung (NaCl, bisa dibeli di apotik). Menghirup uap air panas juga banyak membantu saat mengalami colds & flu.
c. Apabila pada malam hari tidak dapat tidur karena hidung tersumbat, beri tetes hidung untuk menghilangkan pembengkakan di dalam hidung
d. Humid environment, jangan kering seperti dalam ruangan ber AC, Kalau perlu taruh ember berisi air mendidih diruangan setelah anak tidur
e. Paracetamol - bila bayi/anak uncomfortable atau high fever (>38,3*C)

Pencegahan:
a. Sering cuci tangan
b. HIndari kontak erat dengan penderita flu
c. Jaga kebersihan rumah seperti kamar, toilet, dapur, dsb

Kapan menghubungi dokter??
a. Batuk menetap, demam > 72 jam
b. Sesak nafas, kuku dan bibir tampak biru
c. Luar biasa rewel, atau luar biasa ngantuk (sangat sulit dibangunkan)


2. RADANG TENGGOROKAN & INFEKSI AMANDEL

---> Umumnya disebabkan oleh infeksi virus. artinya akan sembuh sendiri dan sama sekali tidak memerlukan antibiotik
---> Hanya sekitar 15 % saja yg infeksinya disebabkan oleh kuman streptococcus dan umumnya menyerang anak usia 4 - 7 tahun dengan catatan diagnosisnya harus berdasarkan biakan usap tenggorokan.

Tatalaksana:
- Banyak minum, minuman yang hangat akan memberikan rasa nyaman di tenggorokan
- Untuk anak yang lebih besar, bisa diajarkan untuk kunur2 atau menghisap lozenges
- Kalau panas atau kesakitan, berikan paraceta,mol (seperti panadol atau tempra)
- Kalau hidung tersumbat dapat diberikan tetes hidung NACl dan menghirup uap panas. Kalau anak sangat terganggu dapat diberikan Nasal Decongestant.

3. BATUK
---> Batuk adalah suatu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganggu saluran bafas kita, seprti dahak, riak, benda asing (kacang dsb)
Pada anak, batuk umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau alergi. batuk akibat infeksi virus flu bisa berlangsung sampai dengan 2 minggu. Bahkan lebih lama lagi bila anak kita sensitif atau alergi, atau dirumah ada anak lain yang lebih besar yang juga sedang sakit. Batuk karena alergi juga bisa berlangsung lama atau hilang timbul selama pencetus alerginya tidak diatasi. Alergi yang dimaksud bisa dalam bentuk alergi hidung, asma, alergi suatu zat di lingkungan. Penyebab lainnya adalah sinusitis, reflux, pneumonia.

Tatalaksana:
a. cari penyebab batuk
b. Jika batuk disebabkan oleh produksi dahak yang berlebihan, maka upaya yg perlu dilakukan adalah mengurangi produksi lendir, melalui cara :
- Minum banyak yg hangat, misal air lemon
- Jangan ada asap rokok
- Ruangan jangan kering (moist air - taruh satu ember air panas mendidih, atau pasang humidifer)
- Agar anak nyaman, tidurkan dengan bantal agak tinggi
- NO ANTIBIOTICS!! kebanyakan batuk tidak memerlukan antibiotik
- NO COUGH SUPPRESSANT, jangan mengkonsumsi obat penekan reflek batuk (seperti DMP), Anehnya, anak kita sering mendapatkan obat racikan/puyer yang salah satu kandungannya codein (sejenis narkotika) yang tidak diketahui manfaatnya.


4. BRONCHITIS/ INFEKSI SALURAN NAFAS
----> Penyebabnya banyak tetapi yang tersering adalah alergi (seperti asma, environmental exposures). Bisa juga karena sinusitis, refluks, reaksi obat, kelainan bawaan saluran nafas, tersedak benda asing.

Tatalaksana:
- Mencari penyebab. Bila karena alergi, modifikasi lingkungan sekitar untuk mengurangi eksposur pada anak
- Humidifikasi
- Ekstra cairan
Jika anak kita dinyatakan menderita alergi, maka kita harus segera berpikir bahwa itis disini artinya radang/inflamasi, penyebabnya belum tentu infeksi bakteri, mayoritas bronkitis pada anak tidak perlu antibiotik.

5. INFEKSI TELINGA
---> Penyebab utama umumnya karena infeksi virus, terjadi pasca infeksi hidung atau radang tenggorokan seperti cold/flu, masalah gigi

Gejala:
- Sakit telinga (biasanya satu sisi), demam, pilek dengan hidung mampet, rewel, telinga ditarik2, nafsu makan menurun
- Kadang2 tampak cairan kuning keluar dari telinga, kadang2 juga anak mengalami sedikit gangguan pendengeran
- Rata2 setiap anak mengalami infeksi minimal 2 x sebelum usia 5 tahun.


Tatalaksana:
- Penghilang rasa sakit
- Posisi tegak
- Jangan ada yang merokok
- Jangan minum susu dari dot/botol sambil tiduran
- Air hangat di botol, bungkus kain perca, taruh diatas telinga
- Kalau perlu minum obat decongestant untuk mengurangi hidung tersumbat
- Hubungi dokter bila berkepanjangan, lebih dari 2 minggu
- Hubungi dokter bila infeksi berat dan anak kesakitan hebat

6. DIARE
---> Diare dan muntah adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan racun, virus/kuman yang masuk ke dalam tubuh. Tidak perlu diberikan obat anti muntah atau obat untuk memampetkan diarenya.

Penyebab:
- > 80% penyebabnya pada anak, terutama bayi, adalah virus (rotavirus)
- Keracunan makanan
- Alergi Makanan
- PEMAKAIAN ANTIBIOTIK

Tatalaksana:
- ASI diteruskan, campur dengan Orak Rehydration Solution (ORS) seperti pedialyte atau oralit
- Perbanyak minum
- Bila diare hebat, fokus pada upaya rehidrasi (menjaga agar tidak dehidrasi). kalau perlu untuk sementara waktu tidak perlu makan sampai dehidrasi teratasi
- Umumnya tidak perlu antibiotik, antibiotik hanya bila tinja berdarah (butuh evidence/lab). Pada banyak kasus, antibiotik justru akan memperparah diarenya. Belum lagi pemakaian antibiotik tidak pada tempatnya akan menyebabkab infeksi tambahan oleh jamur
- Jangan minum obat untuk menghentikan diare seperti primperan, motilium, kaopecta, smecta, ensim dsb.
- Pada diare biasa, tidak perlu mengganti susu formula

Kapan menghubungi dokter?
- Ada darah di tinja atau tinja berwarna hitam
- Tanda2 dehidrasi berat: tidak buang air kecil > 8 jam, bibir kering, air mata kering ketika menangis, skin turgor menurun ( jika tangan dicubit tidak akan kembali seperti semula), mata cekung, abdomen (sakir perut), fontanelle (ubun2) pada bayi cekung
- Luar biasa mengantuk, sulit dibangunkan
- Luar biasa lemas

7. KONSTIPASI (SEMBELIT)

Penyebab:
- Pola konsumsi makanan yang low fiber, high fat dan high sugar
- Kurang minum
- Menahan buang air besar
- Kurang gerak/olah raga, banyak duduk
- Kelenjar gondok kurang berfungsi

Gejala:
- Sakit perut, melilit, mules, kembung
- Nafsu makan menurun
- Rewel
- Tinja keras, ada bercak darah
- Sering buang air kecil

Tatalaksana:
- Minum banyak dr biasa
- Pola makan yang kaya serat
- Melatih anak akan kebersihan

Hubungi dokter jika:
- Tidak BAB > 20 hari
- Sering mengalami konstipasi sejak lahir
- Aktivitas sehari-hari menurun
- Terdapat anak tears
- Sulit mengejan saat BAB
- Tinja berdarah

8. TIFUS
---> Sebenarnya tifus tidak tergolong kondisi yang sering terjadi pada anak. Namun, kondisi ini sering sekali didiagnosis sebagai "gejala tifus". Padahal seharusnya untuk mendiagnosa suatu penyakit harus jelas dan tegas: TIFUS atau BUKAN

yang perlu diperhatikan:
- Curigai bila anak demam > 7 hari. Mengapa anak, bukan bayi?? Karena tifus ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar. Sementara bayi masih mengkonsumsi ASI, susu formula dan makanan rumah.
- Diagnosis: Pemeriksaan laboratorium biakan empedu (GAL CULTURE) bukan pemeriksaan widal. Di negara tropis seperti indonesia, pemeriksaan widal hampir pasti akan positif tetapi tidak otomatis menyatakan yang bersangkutan menderita infeksi tifus
- Be Critical!!

2 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home